Kamis, 18 Juni 2015

Pengendalian Produksi

Pengertian Pengendalian Produksi


a.   Pengertian

Pengendalian produksi adalah berbagai kegiatan dan metode yang dignakan oleh majemen perusahaan untuk mengelolah, mengatur, mengkoordinir, dan mengarahkan proses produksi (peralatan, bahan baku, mesin, tenaga kerja) kedalam suatu arus aliran yang memberikan hasil dengan jumlah biaya yang seminimal mungkin dan waktu yang secepat mungkin.
Pengendalian produksi yang dilaksanakan pada  perusahaan yang satu dengan yang perusahaan yang lain akan berbeda-beda terghantung pada sistem kebijaksanaan perusahaan yang digunakan.  Pengendalian produksi dapat dilakaukan:



-  Order Control: Perusahaaanyang beroperasi berdasarkan pesanan dari konsumen sehingga kegiatan operasionalnya juga tergantunmg pada pesanan tsb.
-   Follow Control: Perusahaan yang  beroperasi untuk menghasilkan produk standar sehingga sebagian produk merupakan produk untuk persediaan dalam jumlah besar.

                 Pengendalian keduanya bertujuan sama bagaimana jangka waktu arus material                    apakah sudah sesuai dengan yang direncanakan demikian juga bagaimana                          transportasi dari pabrik proses produksi) ke gudang dan dari gudang ke tempat                      penyimpanan.

b.  Tahap dalam pengendalian produksi (fungsinya)

1.  Production forecasting
Production porecasting adalah peramalan produksi untuk mengetahui jumlah dan manfaat produksi yang akan dibuat di masa yang akan datang,sehingga kalau terjadi penyimpangan akan cepat diadakan penyesuaian produksi dimas ayang akan datang.
Dengan melaksanakan peramalan produksi, perusahaan dapat menyusun anggaran operasionalnya untuk pedoman kerja, penggunaan kapasitas produksi seoptimal mungkin, menstabilkan kesempatan kerja karena erdapanya kestabilan dan kepastian jumlah produksi dimasa yang akan datang.

2.  Routing
Routing adalah kegiatan untuk menetukan urutan-urutan proses dan penggunaan alat produksinya dari bahan mentah smapi menjadi produk akhir, sehingga sebelum produksi dimulai maslah sudah tercantum pada rout sheet.

3.  Schedulling.
Schedulling adalah kegiatan untuk membuat jadwal proses produksi sebagai satu kesatuan dari awal proses samapai selesai proses produksi . Scehedulling ini dlaksanakan untuk mengetahui berapa waktu yang dibutuhkan setiap tahap pemrosesan sesuai dengan urutan- urutan routenya. Oleh kaena itu untuk membantu keberhasilan tahap ini lebih baik melakukan “time and mention study” sehingga dapat ditentukan stanndar hasil kerjanya.

4.  Dipatching
Dipatching adalah suatu proses untuk pemberian perin tah untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan routing dan schedulling yang dibuat.

5.  Follow up
                     Follow up adalah kegiatan untuk menghilangkan terjadinya  penundaan atau                          keterlambatan kerja dan mendorong terkoordinasinya pelaksaan kerja.

      Tujuan perencanaan dan pengendalian produksi:

*  Mengusahakan agar perusahaan dapat berproduksi secara efisien dan efektif.
*  Mengusahakan agar perusahaan dapat menggunakan modal seoptimal mungkin.
*  Mengusahakan agar pabrik dapat menguasai pasar yang luas.
*  Untuk dapat memperoleh keuntungan yang cukup bagi perusahaan.
*  Meramalkan permintaan produk yang dinyatakan dalam jumlah produk sebagai fungsi dari waktu.
*  Memonitor permintaan yang aktual, membandingkannya dengan ramalan permintaan sebelumnya dan melakukan revisi atas ramalan tersebut jika terjadi penyimpangan.
*  Menetapkan ukuran pemesanan barang yang ekonomis atas bahan baku yang akan dibeli.
*  Menetapkan sistem persediaan yang ekonomis.
*  Menetapkan kebutuhan produksi dan tingkat persediaan pada saat tertentu.
*  Memonitor tingkat persediaan, membandingkannya dengan rencana persediaan, dan melakukan revisi rencana produksi pada saat yang ditentukan.
*  Membuat jadwal produksi, penugasan, serta pembebanan mesin dan tenaga kerja yang terperinci.



Tingkat perencanaan & pengendalian produksi :
  •      Perencanaan jangka panjang
  •      Kegiatan peramalan usaha, perencanaan jumlah produk dan penjualan, perencanaan produksi, perencanaan kebutuhan bahan, dan perencanaan finansial.
  •      Perencanaan jangka menengah
  •      Perencanaan kebutuhan kapasitas, perencanaan kebutuhan material, jadwal induk produksi, dan perencanaan kebutuhan distribusi.
  •   .  Perencanaan jangka pendek
  •      Kegiatan penjadwalan perakitan produk akhir, perencanaan dan pengendalian input-output, pengendalian kegiatan produksi, perencanaan dan pengendalian purchase, dan manajemen proyek .
      Perencanaan & pengendalian produksi yang dilakukan adalah mencakup beberapa               aktivitas sebagai berikut :
  •      Peramalan kuantitas permintaan
  • .    Perencanaan persediaan: jenis, jumlah, dan waktu
  • .    Perencanaan kapasitas (Menyusun Rencana Agregat) tenaga kerja, mesin, fasilitas untuk penyesuaian permintaan dengan kapasitas. Rencana agregat bertujuan untuk membuat skenario pembebanan kerja untuk mesin dan tenaga kerja (reguler, lembur, subkontrak) secara optimal untuk keseluruhan produk dan sumber daya secra terpadu (tidak per produk).
  • .    Membuat jadwal induk produksi (JIP). JIP adalah suatu rencana terperinci mengenenai “apa & berapa unit” yang harus diproduksi pada suatu periode tertentu untuk setiap item produksi. JIP dibuat dengan cara (salah satunya) memecah (disagregat) rencana agregat ke dalam rencana produksi (apa, kapan, berapa) yang akan direalisasikan.
  • .    Perencanaan pembelian/pengadaan: jenis, jumlah, dan waktu
  • .    Penjadwalan pada mesin & fasilitas produksi. Penjadwalan ini meliputi unrutan pengerjaan, waktu penyelesaian pesanan, kebutuhan waktu penyelesaian, prioritas pengerjaan, dsb.
  • .    Monitoring aktivitas produksi
  •   .  Pelaporan dan pendataan









Tidak ada komentar:

Posting Komentar